Citarasa Sate Sapi Masa Lampau

Warung yang satu ini wajib dikunjungi apabila kita merasa penasaran seperti apa rasa sate sapi di jaman dulu. pasalnya warung sate ini sudah buka sejak 1971. Warung sate pak Sali begitulah dia dikenal. sebuah warung sate sederhana di depan emper toko di jl nanggulan, tepatnya di depan primkopti nanggulan salatiga (ex Absa minimarket).
Sampai saat ini warung ini masih dikelola sendiri oleh pak Sali dan istrinya persis seperti 40 tahun yang lalu, mereka berdua masih mesra sampai beberapa kawan menyebutnya sate cinta sejati. Romantis memang menyantap seporsi sate di emper sebuah toko yang suasananya remang remang sambil duduk beralaskan tikar.
Setiap hari warung ini buka dari jam 19.00 sampai habis, sekitar jam 21.00 biasanya sudah habis demikian penuturan pak sali.
setiap hari nya 10kg daging sapi beserta jerohannya diolah oleh pasangan suami istri ini untuk memuaskan selera penggemarnya, pak Sali pun dengan bangga bertutur, pelanggan sate saya sudah sampai amerika segala, bahkan mereka mengirim surat yang menanyakan apakah saya masih berjualan.
Rasa satenya sungguh tidak mengecewakan, setiap  tusuknya terdiri dari 4 potong daging empuk atau jerohan sapi seperti jantung dan ginjal tanpa diselipi lemak, bumbu kacangnya punya tone manis seperti kebanyakan sate sapi dari jawa tengah,kacangnya digerus kasar oleh bu Sali sendiri. Bahkan bumbu kacang yang digerus kasar ini menjadi ciri khas tersendiri, karena memberikan rasa renyah saat dikunyah.
Harganya sangat terjangkau hanya dengan 10.000 rupiah kita bisa menikmati seporsi sate sapi lengkap dengan lontong yg porsinya banyak. Pokoknya puas dan kenyang  


Related Posts by Categories



Widget by Scrapur

0 komentar:

Posting Komentar